OSPOS: Aplikasi Kasir Gratis Berbasis Open Source untuk UMKM
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor usaha yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan kontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia (Sumber: Kemenperin RI). Namun, banyak dari UMKM tersebut masih dikelola secara tradisional dan manual. Banyak dari mereka tidak tahu secara pasti berapa omset, laba, pengeluaran, harga pokok produksi mereka dan masih banyak lagi lainnya. Di sisi lain, yang dikelola secara manual, effort yang mereka keluarkan pasti sangatlah besar untuk melakukan rekap dan pembuatan laporan-laporan. Padahal, hal ini sangat krusial, apalagi jika ingin memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah. Omset menjadi pertanyaan mendasar ketika kita sebagai pelaku usaha ingin mengajukan pinjaman melalui program KUR.
Saya juga melihat masalah yang sama ketika saya bekerja mendampingi UMKM di bidang ritel/ kelontong. Banyak diantara mereka tidak mengerti secara pasti berapa omsetnya, apakah bisnisnya bertumbuh atau tidak dan masih banyak lagi hal lain yang tidak bisa didapatkan secara pasti. Padahal, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan sistem komputerisasi. Namun, banyak dari mereka tidak berani menggunakan sistem karena investasi untuk sistem ini dirasa cukup mahal. Setelah saya melakukan eksplorasi, ternyata investasi untuk sistem tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.
Banyak dari kita tidak tahu bahwa ada beberapa sistem yang dikembangkan secara open source dan dapat digunakan secara gratis. Salah satunya adalah Open Source Point Of Sale (OSPOS), aplikasi kasir berbasis web. Setelah login, tampilan halaman utamanya seperti ini (tampilan versi 3.2.3):
Kelebihan OSPOS
OSPOS adalah aplikasi sederhana dan mudah digunakan. OSPOS memiliki fitur-fitur dasar yang dibutuhkan oleh UMKM, seperti: pengelolaan pelanggan, basis data produk (satuan maupun bundling/ paket), pengelolaan supplier/ pemasok, pencatatan penjualan & penerimaan barang, pencatatan pengeluaran hingga pemberian voucher untuk pelanggan serta laporan. Tak kalah pentingnya adalah pencatatan pajak sesuai yang dapat diatur sesuai dengan regulasi setempat.
Dalam hal bahasa, bahasa utama yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Namun, sudah banyak juga orang yang berkontribusi untuk menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dipahami.
Untuk para pelaku UMKM dengan mobilitas tinggi namun ingin tetap mengontrol bisnisnya, OSPOS adalah aplikasi yang dapat menjawab kebutuhan itu. Karena berbasis web, OSPOS dapat diakses secara online dengan melakukan instalasi di server yang dapat diakses secara publik, baik menggunakan private server maupun menyewa dari penyedia layanan hosting
OSPOS menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter (CI). Sifatnya yang open source membuat OSPOS sangat mungkin di kostumasi sesuai kebutuhan bisnis masing-masing.
Kekurangan OSPOS
Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, OSPOS juga demikian. Karena OSPOS berbasis web, maka diperlukan pengetahuan lebih tentang server dan PHP ketika melakukan instalasi. Apalagi jika ingin mengaksesnya secara online. Tidak semudah aplikasi lain yang berbasis desktop yang biasanya sudah disediakan proses instalasi yang lebih mudah. Mengingat aplikasi ini masih baru, belum banyak dokumentasi yang disediakan oleh pembuat maupun komunitas yang menggunakannya sehingga kita perlu melakukan eksplorasi sendiri.
OSPOS merupakan aplikasi dasar yang sederhana, sehingga beberapa proses bisnis yang ada di UMKM tidak dapat diakomodir secara gamblang seperti perbedaan harga dengan jumlah pembelian tertentu (contoh: pembelian 1 buah produk dengan 5 buah produk harganya berbeda). Hal ini masih harus dilakukan secara manual.
Saya juga melihat masalah yang sama ketika saya bekerja mendampingi UMKM di bidang ritel/ kelontong. Banyak diantara mereka tidak mengerti secara pasti berapa omsetnya, apakah bisnisnya bertumbuh atau tidak dan masih banyak lagi hal lain yang tidak bisa didapatkan secara pasti. Padahal, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan sistem komputerisasi. Namun, banyak dari mereka tidak berani menggunakan sistem karena investasi untuk sistem ini dirasa cukup mahal. Setelah saya melakukan eksplorasi, ternyata investasi untuk sistem tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.
Banyak dari kita tidak tahu bahwa ada beberapa sistem yang dikembangkan secara open source dan dapat digunakan secara gratis. Salah satunya adalah Open Source Point Of Sale (OSPOS), aplikasi kasir berbasis web. Setelah login, tampilan halaman utamanya seperti ini (tampilan versi 3.2.3):
Kelebihan OSPOS
OSPOS adalah aplikasi sederhana dan mudah digunakan. OSPOS memiliki fitur-fitur dasar yang dibutuhkan oleh UMKM, seperti: pengelolaan pelanggan, basis data produk (satuan maupun bundling/ paket), pengelolaan supplier/ pemasok, pencatatan penjualan & penerimaan barang, pencatatan pengeluaran hingga pemberian voucher untuk pelanggan serta laporan. Tak kalah pentingnya adalah pencatatan pajak sesuai yang dapat diatur sesuai dengan regulasi setempat.
Dalam hal bahasa, bahasa utama yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Namun, sudah banyak juga orang yang berkontribusi untuk menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dipahami.
Untuk para pelaku UMKM dengan mobilitas tinggi namun ingin tetap mengontrol bisnisnya, OSPOS adalah aplikasi yang dapat menjawab kebutuhan itu. Karena berbasis web, OSPOS dapat diakses secara online dengan melakukan instalasi di server yang dapat diakses secara publik, baik menggunakan private server maupun menyewa dari penyedia layanan hosting
OSPOS menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter (CI). Sifatnya yang open source membuat OSPOS sangat mungkin di kostumasi sesuai kebutuhan bisnis masing-masing.
Kekurangan OSPOS
Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, OSPOS juga demikian. Karena OSPOS berbasis web, maka diperlukan pengetahuan lebih tentang server dan PHP ketika melakukan instalasi. Apalagi jika ingin mengaksesnya secara online. Tidak semudah aplikasi lain yang berbasis desktop yang biasanya sudah disediakan proses instalasi yang lebih mudah. Mengingat aplikasi ini masih baru, belum banyak dokumentasi yang disediakan oleh pembuat maupun komunitas yang menggunakannya sehingga kita perlu melakukan eksplorasi sendiri.
OSPOS merupakan aplikasi dasar yang sederhana, sehingga beberapa proses bisnis yang ada di UMKM tidak dapat diakomodir secara gamblang seperti perbedaan harga dengan jumlah pembelian tertentu (contoh: pembelian 1 buah produk dengan 5 buah produk harganya berbeda). Hal ini masih harus dilakukan secara manual.
Mau mencoba aplikasi ini? Silahkan kunjungi: https://ospos.secercah.id/
Komentar
Posting Komentar